Kenapa Luar angkasa gelap?
Luar angkasa -itu berwarna hitam dan gelap.
Itulah pernyataan yang sering kali kamu dengar dari orang-orang di sekitar
kamu, maupun gambar-gambar yang kamu lihat tentang luar angkasa. Bagaimana pun,
banyak orang yang mempertanyakan ‘bagaimana luar angkasa bisa gelap padahal di
penuhi bintang-bintang?.’ Seperti yang kamu ketahui Matahari adalah bintang
yang sangat besar yang memberikan cahayanya kepada Bumi sehingga terjadilah
siang hari. Lalu bagaimana mungkin luar angkasa yang memiliki banyak bintang
bisa terlihat gelap dan hitam? Sedangkan satu Matahari saja sudah cukup
menerangi Bumi!
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahayanya
sendiri, serta menghasilkan energinya sendiri. Jadi, matahari digolongkan
sebagai bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri. Menurut ilmu astronomi
bintang terlahir dari gumpalan awan debu yang memanas setelah proses kompresi
gas, yang kemudian menjadi protobintang dan menjadi bintang suatu hari nanti.
Jumlah bintang yang berada di luar angkasa sangatlah banyak, para ahli
memperkirakan jumlah bintang yang ada di galaksi Bima Sakti sendiri berkisar
300 miliar.
Walau demikian bintang-bintang ini memiliki jarak yang
sangat jauh dari Bumi. Jarak suatu bintang ke bintang lainnya dan ke Bumi dapat
mencapai jutaan tahun cahaya. Bintang yang semula terang benderang cahayanya
kemudian menjadi redup dikarenakan jauhnya jarak. Hal ini pulalah yang
menyebabkan bintang-bintang yang begitu banyak itu tidak dapat sepenuhnya
menerangi luar angkasa. Tidak seperti Matahari yang memiliki jarak cukup dekat
dari Bumi untuk menyinari dan memberi kehangatan pada Bumi.
Teori Big Bang -Sebagian
besar dari kamu tentu sudah mengetahui apa itu Teori Big Bang. Teori Big Bang
dikemukakan oleh seorang ahli astronomi bernama Georges Lemaître pada tahun
1927. Beliau mengatakan bahwa alam semesta semula hanyalah sebuah titik yang
kemudian berkembang dan membesar hingga menjadi seperti alam semesta yang ada
sekarang ini. Teori ini kemudian didukung oleh penemuan seorang ahli astronomi
yang bernama Edwin Hubble dua tahun setelah Teori Big bang dikemukakan. Edwin
Hubble menyadari bahwa galaksi lain yang berada di dekat galaksi kita menjauh.
Bahkan galaksi yang berada paling jauh dari kita menjauh lebih cepat dari pada
galaksi yang berada di dekat kita. Alam semesta kita ini diperkirakan berusia
13,8 miliar tahun, dan selama itu pula ia terus berkembang.
Kesimpulannya,
hingga saat ini alam semesta kita masih berkembang dan terus meluas.
Bintang-bintang dan galaksi yang semula dekat dengan kita lama kelamaan akan
menjauh. Hal ini kemudian akan membuat bintang-bintang yang semula dapat kita
lihat dari Bumi menjadi terlihat semakin kecil dan kemudian mungkin menghilang
atau tidak terlihat sama sekali dari Bumi. Karena itu pulalah bintang-bintang
ini hingga kini belum mampu menyinari luar angkasa.
Tidak ada komentar: