Jangan Langsung Resign, Ini Cara Menghadapi Bos yang Sikapnya Menyebalkan
1. Komunikasi
Jika bos berperilaku kurang menyenangkan, seperti bertindak
semaunya, tidak mau mengerti perasaan karyawan, atau bahkan bersikap kasar,
komunikasi menjadi hal penting yang harus dilakukan. Tak ada salahnya mencari
momen spesial dan berbicara baik-baik saat atasan berada dalam suasana hati
yang cukup baik.
"Mengungkapkannya dengan baik-baik dan hormat agar bos
tahu jika Anda marah atau tidak enak hati. Komunikasikan yang enak, cari celah
agar bisa berbicara berdua dengannya. Jangan langsung 'menembak' ke inti
permasalahan, mulailah obrolkan hal-hal kecil.
2. Berikan Alternatif Pilihan
Jika bos bersikap menyebalkan karena tidak mampu mengambil
keputusan yang menentukan nasib suatu perusahaan, penulis buku 'Global Carrier'
itu menyarankan untuk membantu atasan memberikan alternatif pilihan dengan cara
mendiskusikannya. Berikan alasan tepat mengapa keputusan itu sangat penting
untuk dipertimbangkan sehingga nasib para karyawan tidak ikut terombang-ambing.
3. Miliki Leadership
Sebagai anak buah yang baik, dalam menyikapi atasan yang
bersikap kurang menyenangkan dari segi sifat dan karakter hendaknya memiliki
sifat kepemimpinan di dalam diri sendiri. Hal tersebut bukan bermaksud untuk
melangkahi otoritas atasan, tetapi berfungsi untuk membantunya untuk melakukan
pekerjaan yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya.
Akan tetapi dalam memunculkan sifat kepemimpinan, sebaiknya
harus berhati-hati karena bisa saja atasan justru tidak suka. Handi
berpendapat, atasan yang menyebalkan justru tidak suka dengan anak buahnya yang
lebih maju. Namun tetap tidak ada salahnya untuk menunjukkan performa kerja dan
perilaku yang bagus.
4. Lakukan Pendekatan
Pembicara dan motivator kepemimpinan Ainy Fauziyah
mengatakan, atasan bisa bersikap menyebalkan karena mungkin anak buahnya yang
kurang memahami, ataupun sebaliknya. Maka dari itu, salah satu cara
menghadapinya adalah dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu.
Saat jam makan siang misalnya, jangan sungkan untuk
mengajaknya makan bersama atau sekadar cari waktu yang tepat untuk mengobrol
topik lain di luar urusan pekerjaan. "Setelah itu baru cari celah untuk
ngobrolin di mana letak kesalahan kita, pasti hati atasan sudah mulai melunak.
5. Jangan Sakit Hati
Jika berbagai cara sudah dilakukan namun tetap tidak
berhasil menghadapi atasan yang menyebalkan, wanita 26 tahun itu menyarankan
untuk jangan langsung sakit hati dan lantas mengundurkan diri. Sebaiknya
bicarakan kepada pihak personalia atau atasan tertinggi.
"Tapi ingat, bedakan antara mengadu dan membicarakan
atasan. Kalau mengadu, gaya bahasa kita terkesan memojok-mojokan dan merajuk.
Kalau membicarakan, yang disampaikan harus tepat dan seimbang.
Tidak ada komentar: