Hubungan Medulla Oblongata Dengan Meninggalnya Manusia
Medulla oblongata adalah bagian dari otak belakang yang
mengontrol fungsi otonomik seperti pernapasan, pencernaan , jantung , dan
pembuluh darah fungsi, menelan dan bersin. Motorik dan sensorik neuron dari
otak tengah dan otak depan perjalanan melalui medula.
Gambar Medulla Oblogata
Sebagai bagian dari
batang otak , medulla oblongata membantu dalam mentransfer pesan antara
berbagai bagian dari otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi: Medulla oblongata
terlibat dalam beberapa fungsi tubuh termasuk:
• Pengendalian Fungsi otonom
•
Relay Sinyal saraf Antara Otak dan Spinal Cord
• Koordinasi Gerakan Tubuh
• Menghantarkan impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak
• Pusat keseimbangan
• Mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot
dengan baik
• Menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kiri dan kanan
tubuh.
• Medulla oblongata juga mempengaruhi jembatan refleks
fisiologi seperti detak jantung tekanan
darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
• Selain itu, medulla oblongata juga mengatur gerak refleks
yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Secara Kedokteran, kematian merupakan suatu keadaan di mana
Medulla Oblongata sudah tidak berfungsi dan rusak. Medulla Oblongata merupakan
bagian dari Batang Otak yang terletak di bawah Mesencephalon dan Pons yang
berfungsi mengatur Kardiovaskular, mengatur kerja jantung, sistem pencernaan,
sistem respirasi, pusat koordinasi dan pusat kesadaran. Seseorang yang koma
belum bisa dikatakan mati karena Medulla Oblongata nya masih berfungsi. Dokter
dan praktisi kesehatan pun akan mendiagnosis seseorang meninggal atau tidaknya
dengan melihat dan mengontrol Medulla Oblongata nya dengan menyalakan cahaya
(biasanya senter) pada mata pasien. Jika pupil pasien mengecil, maka Medulla
Oblongata nya masih berfungsi, namun jika pupilnya tidak mengecil maka Medulla
Oblongata pasien telah berhenti bekerja. Inilah yang dikatakan dengan kematian.
Di sisi lain dapat dikatakan bahwa Medulla Oblongata adalah tempat penggantung
nyawa (dan ruh) kita.
Berdasarkan Life-Span Development (Psikologi Perkembangan)
menjelaskan bahwa seseorang yang akan mati, otak bagian atas mati terlebih
dahulu dibandingkan otak bagian bawah karena masih mengontrol pernafasan dan
kerja jantung (dikemukakan oleh Flyers Hockey). Seseorang sudah dapat dikatakan
mati jika fungsi kortikal yang meliputi inteligensi dan kepribadian serta
fungsi kemanusiaannya telah mati.
Tidak ada komentar: